Pengaruh Penyuluhan Baby Spa

PRINGSEWU (UAP) – Menurut WHO (2016) jumlah gizi kurang di dunia mencapai 104 juta anak dan keadaan gizi kurang menjadi penyebab sepertiga dari seluruh penyebab kematian anak di seluruh dunia. Asia Selatan merupakan wilayah dengan prevalensi gizi kurang terbesar di dunia, yaitu sebesar 46% diikuti wilayah sub- Sahara Afrika 28%, Amerika Latin 7% dan yang paling rendah terdapat di Eropa Tengah, Timur (Gupta, et al., 2016)

Berdasarkan hasil survey Pemantauan Status Gizi (PSG) Prevalensi balita kekurangan gizi usia 0-5 tahun di Indonesia pada tahun 2016 mecapai 17,83%, tahun 2017 turun 17,80% dan tahun 2018 mencapai 17,70%. Sedangkan untuk profinsi Lampung Prevalensi balita yang mengalami kekurangan gizi balita usia 0-5 tahun pada tahun 2016 mencapai 13,99%, tahun 2017 meningkat menjadi 18,50% dan tahun 2018 mencapai 15,90%. (BPS, 2020). Berdasarkan data dari dinas Kesehatan Tulang Bawang Prevalensi gizi kurang di kabupatenTulang Bawang pada tahun 2019 adalah 9,65%. (Dinkes Tulang Bawang, 2019)

Permasalahan gizi ini bisa diatasi salah satunya dengan baby spa karena salah satu manfaat baby spa yaitu tahapan pijat bayi adalah dapat menaikan berat badan, hal itu pun sudah dibuktikan oleh penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukan bahwa pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin, Dengan demikian, penyerapan makanan akan mejadi lebih baik. Itu sebabnya berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak dari pada yang tidak di pijat. (Roesli, 2016).

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap ibu dalam melakukan baby spa pada bayi adalah pengetahuan, Pengetahuan yang luas mengenai baby spa akan berpengaruh pula pada keinginan ibu untuk dapat melakukan baby spa. (Elga, 2019)

Berdasarkan hasil pra survey di posyandu kampung Trikarya berdasarkan data grebek Stunting yang pada bulan agustus 2020 dari total balita diposyandu sebanyak 82 balita terdapat 10 balita pendek, 5 balita kurus, dan 5 balita mengalami gizi kurang. (Trikarya, 2020)

Untuk itu, Selasa (2/2) dosen Universitas Aisyah Pringsewu yang terdiri dari Ike Elis Nevia, Marezza Yolanda Umar, Yuni Sulistiawati, Komalasari melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penyuluhan baby spa terhadap tingkat pengetahuan ibu di Posyandu Kampung Trikarya Kecamatan Penawartama Kabupaten Tulang Bawang. (*na)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top