PRINGSEWU (UAP) – Nyeri pada persalinan dapat dikurangi dengan menggunakan metode farmakologi dan nonfarmakologi. Aromaterapi merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang memiliki efektifitas untuk mengurangi nyeri. Aromaterapi merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang memiliki efektifitas untuk mengurangi nyeri. Aromaterapi didasarkan pada teori bahwa inhalasi atau penyerapan minyak esensial memicu perubahan dalam sistem limbik, bagian dari otak yang berhubungan dengan memori dan emosi. Hal ini dapat merangsang respon fisiologis saraf, endokrin atau sistem kekebalan tubuh yang mempengaruhi denyut jantung, tekanan darah, pernafasan, aktifitas gelombang otak dan pelepasan berbagai hormon di seluruh tubuh (Cahyasari, 2015).
Aromaterapi lavender dibandingkan dengan aromaterapi yang lain mempunyai keunggulan pada tingkat kecemasan dan rasa sakit. Sebuah studi yang dilakukan oleh Institut Nasional di Jepang menunjukkan bahwa senyawa linalool yang ditemukan pada minyak lavender menunjukkan efek anti cemas dan anti nyeri (Sulaksono, 2013).
Terkait hal tersebut, Selasa 1 Juni 2021 Siti Rohimah bersama Iis Tri Utami selaku dosen Universitas Aisyah Pringsewu melakukan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender pengaruh pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin Primipara.
Siti mengatakan, rancangan penelitian yang digunakan quasi eksperimen dengan bentuk design non equivalent control group design. Beliau menegaskan, sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin primipara sebanyak 20 orang yang dibagi menjadi dua kelompok, 10 responden diberikan aromaterapi lavender dan 10 responden diberikan endorphin massage, tegasnya. (*na)